Selasa, 30 Januari 2018

Cara Merawat Printer DTG



Mesin printer DTG adalah mesin printer yang sering digunakan dalam usaha percetakan / sablon kaos karena cara kerjanya yang cepat dan relatif singkat. Printer direct to garment (DTG) telah berkembang cepat menjadi alat untuk mencetak kaos dengan desain-desain rumit full colour atau separasi. Alasan lain mengapa printer DTG disukai karena kepraktisannya mencetak kaos secara satuan.

Seiring dengan operasional mesin printer DTG maka akan ada beberapa bagian printer DTG yang sering contact langsung dengan tinta DTG sehingga lama-lama akan terjadi penumpukan sisa-sisa tinta di bagian mesin printer DTG tersebut. Apabila sisa-sisa tinta textile tersebut tidak dibersihkan, sisa tinta textile tersebut akan semakin mengeras menjadi seperti karet dan lama-lama bisa mengganggu operasional dari printhead printer DTG sehingga otomatis hasil cetak dari printer DTG tersebut akan semakin menurun kualitasnya.

Perawatan adalah kunci penting yang harus dilakukan secara rutin oleh pemilik printer DTG agar bisa berproduksi dengan lancar. Perawatan yang benar akan membuat printer DTG berumur panjang dan tetap produktif. Ini adalah lima langkah perawatan sederhana printer DTG yang menjamin mesin anda berjalan tanpa kendala.




  1. Nozzle Check
    Nozzle adalah curat atau lubang tembak pada headprint. Nozzle inilah yang menembakkan tinta tekstil ke kaos ketika proses pencetakan berjalan. Kondisi nozzle harus dipantau secara periodik, untuk mengetahui kondis nozzle maka yang dilakukan adalah mengecek nozzle.

    Kalau nozzle check menunjukkan hasil yang bagus maka proses mencetak kaos bisa dilakukan. Kalau nozzle check menunjukkan hasil buruk maka anda bisa melakukan head cleaning atau flushing.
  2. Suhu Ruangan
    Printer DTG merupakan tinta berbasis air (water base ink). Karena itu printer ini memerlukan suatu kondisi yang pas agar cartridge dan headprint bekerja maksimal mengalirkan tinta. Suhu yang tinggi dapat membuat tinta mengental. Suhu ruangan harus di antara 25-29 derajat celcius.
  3. Perawatan Cupping Station
    Cupping station berfungsi untuk head cleaning dan juga untuk menjaga print head selalu vakum / kedap udara pada waktu printhead parkir di sebelah kanan. Jika printer dtg sering dipakai maka akan terbentuk sisa-sisa tinta yang mengering di karet pinggir cupping station tersebut. Dan apabila sudah menumpuk terlalu banyak, posisi cupping station tidak bisa menjaga kevakuman printhead dengan optimal. Oleh karena itu karet pinggir cupping station harus rutin dibersihkan bersamaan dengan waktu membersihkan wiper blade.
  4. Bersihkan Permukaan Bawah Printhead
    Jika Printer DTG semakin sering dipakai maka akan terdapat sisa-sisa tinta dan serat kain yang menempel di pinggiran printhead printer DTG. Anda harus rutin membersihkan permukaan bawah printhead terutama pinggirannya. Hati-hati jangan sampai permukaan printhead tergores.
  5. Encoder Strip
    Fungsi Encoder strip adalah sebagai petunjuk jalan bagi printhead. Apabila Encoder strip terlalu kotor maka sensor di printhead printer DTG yang membaca encoder strip tersebut akan bingung dan jalannya printhead jadi kurang teratur. Masalah yang sering terjadi apabila Encoder strip terlalu kotor adalah hasil cetak berbayang kiri kanan atau yang paling parah akan sering terjadi General Error. Bersihkan Encoder Strip setiap minggu dengan menggunakan kain yang telah ditetesi head cleaning.

Kunci agar printer DTG tetap awet dan tahan lama adalah cek mesin printer secara berkala dan pemakaian mesin yang baik dan terawat.




*Untuk info tentang mesin digital bisa menghubungi kami via WA:087851691057 dan email:bengkel.print@yahoo.com


Memilih Printer DTG Berkualitas

Memilih Printer DTG Berkualitas Jika anda sedang tertarik untuk membuka usaha sablon tentu anda harus menyiapkan segala keperluan u...